Cendrawasih.., Sang Burung Surga....!!!
Sang Burung Surga....!!!
Burung Cendrawasih layak digelari sebagai Burung Surga (Bird of
Paradise). Burung Cendrawasih yang merupakan burung khas Papua, terutama
yang jantan, memiliki bulu-bulu yang indah layaknya bidadari yang turun
dari surga (kayangan). Keindahan bulu Cendrawasih tiada duanya.
<<< Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius)
Burung Cendrawasih merupakan sekumpulan spesies burung yang
dikelompokkan dalam famili Paradisaeidae. Burung yang hanya terdapat di
Indonesia bagian timur, Papua Nugini, dan Australia timur ini terdiri
atas 14 genus dan dan sekitar 43 spesies. 30-an spesies diantaranya bisa
ditemukan di Indonesia.
Oleh masyarakat Papua, burung cendrawasih dipercaya sebagai titisan
bidadari dari surga. Dulunya burung ini dianggap sebagai burung cantik
tetapi tidak berkaki. Mereka tidak akan turung ke tanah tetapi hanya
berada di udara saja lantaran bulu-bulunya yang indah.
Karena itu kemudian burung Cenderawasih terkenal sebagai Bird of
Paradise atau Burung Surga (Kayangan). Dan beberapa jenis yang terkenal
adalah dari genus Paradisaea yang penamaannya berasal dari kata
Paradise.
<<< Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana)
Diskripsi dan Ciri Cendrawasih. Burung-burung Cendrawasih mempunyai ciri
khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantan. Umumnya
bulunya berwarna cerah dengan kombinasi beberapa warna seperti hitam,
cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.
Ukuran burung Cenderawasih beraneka ragam. Mulai dari yang berukuran 15
cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja (Cicinnurus
regius), hingga yang berukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit
Hitam (Epimachus albertisi) atau yang beratnya mencapai 430 gram seperti
pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung (Manucodia comrii).
Keindahan bulu Cendrawasih jantan digunakan untuk menarik perhatian
lawan jenis. Untuk ‘merayu’ betina agar bersedia diajak kawin, burung
jantan akan memamerkan bulunya dengan melakukan tarian-tarian indah.
Sambil bernyanyi di atas dahan, pejantan bergoyang dengan berbagai
gerakan ke berbagai arah. Bahkan terkadang hingga bergantung terbalik
bertumpu pada dahan. Namun, tiap spesies Cendrawasih tentunya punya tipe
tarian tersendiri.
Burung Cendrawasih mempunyai habitat hutan lebat yang umumnya di daerah
dataran rendah. Burung dari surga ini dapat dijumpai di beberapa pulau
di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua. Selain itu juga
dapat ditemukan di Papua Nugini dan Australian Timur.
<<< Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda)
Jenis-jenis Burung Cendrawasih. terdiri atas 13 genus yang mempunyai
sekitar 43 spesies (jenis). Indonesia merupakan negara dengan jumlah
spesies Cendrawasih terbanyak. Diduga sekitar 30-an jenis Cendrawasih
bisa ditemukan di Indonesia. Dan 28 jenis diantaranya tinggal di pulau
Papua.
Beberapa jenis Cendrawasih yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah:
Cendrawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus); endemik Maluku.
Cendrawasih Panji (Pteridophora alberti); Papua
Cendrawasih Kerah (Lophorina superba); Papua
Cendrawasih Paruh-sabit Kurikuri (Epimachus fastuosus); Papua.
Cendrawasih Botak (Cicinnurus respublica); endemik pulau Waigeo, Raja Ampat.
Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius); Papua dan pulau sekitar.
Cendrawasih Belah Rotan (Cicinnurus magnificus); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii); endemik Maluku.
Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleuca); Papua.
Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea apoda); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana); Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra); endemik pulau Waigeo, Indonesia.
Toowa Cemerlang (Ptiloris magnificus); Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
Manukodia Mengkilap (Manucodia ater); Indonesia dan Papua Nugini.
Paradigala Ekor-panjang (Paradigalla carunculata); Papua.
Astrapia Arfak (Astrapia nigra); endemik Papua, Indonesia.
Parotia Arfak (Parotia sefilata); endemik Papua, Indonesia.
Pale-billed Sicklebill (Drepanornis bruijnii); Indonesia dan Papua Nugini.
Burung Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis melanoleuca) ditetapkan
menjadi Fauna Identitas provinsi Papua. Dan beberapa jenis seperti
Cendrawasih Raja, Cendrawasih Botak, Cendrawasih Merah, Toowa, dan
Cendrawasih Kuning Kecil, telah masuk dalam daftar jenis satwa yang
dilindungi berdasarkan UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999.
<<< Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor)
Sayangnya populasi burung Cendrawasih semakin hari semakin terancam dan
langka akibat perburuan dan perdagangan liar yang terus berlangsung.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves;
Ordo: Passeriformes; Famili: Paradisaeidae; Genus: Lycocorax,
Pteridophora, Lophorina, Epimachus, Cicinnurus, Semioptera, Seleucidis,
Paradisaea, Ptiloris, Manucodia, Paradigalla, Astrapia, Drepanornis, dan
Parotia. Spesies: lihat artikel.
sumber: http://indonesiatanahairku-indonesia.blogspot.com/2015/01/cendrawasih-sang-burung-surga.html
0 komentar:
Posting Komentar